Pages

Mengenai Saya

Foto saya
Pendidik dan Penulis
syakieb. Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 19 September 2012

TRIGONOMETRI vs. TAKUT



Rabu, 19 September 2012
Aku gak nyangka bisa maju nuntasin perkataanku yang semalam. Saat aku berani mengingat-ingat kata “Leeebayyyy!” yang keluar dari guru baby cis dodol. 
Hanya Untuk sebuah hafalan MTK diperlukan banyak pengumpulan mental!

Rumus Trigonometri XI-A2

 *ALHAMDULILLAH... Akupun bisa maju di depan kelas dengan hafalanku yang lumayan dan disemak pasti Bu A, B, C, D itu. Awalnya aku sedikit tidak PD untuk maju sebab aku belum lancar-car-car menghafal rumus-rumus itu. setiap temanku yang sama seperiku, kuajak jabat tangan hanya untuk penyemangatku. namun tetap saja mereka banyak yang tak menerima hangat jabatan tanganku. Gurunya pedes sih. Maichi level berapa yah yang paling atas sendiri?.. :D

Saat hafalannya macet, semua teman-temanku menyemangati aku... Memintaku untuk maju sebagai perwakilan kelas, biar gak macet+gak diseneni atau paling tidak membuat guru tersebut stabil emosinya :D. Akhirnya, teman KOSRO-ku dulu yang sekarang masih sekelas denganku masuk dalam pembicaraan singkatku.

"Sa, mbari awakku maju-koen yoh sing maju!!", tanyaku semangat menghadap belakang.

"Iyo wes sit!", jawabnya yakin.

"Temen yoh?!", tanyaku semangat mengulurkan tanganku yang sudah seperti es.

"Iyo!", menerima jabatanku dengan  yakin.

Sontak aku berdiri dari tempat dudukku! berdiri dan masih menggenggam tangan Isa. Lagi-lagi ia meyakinkanku dengan mukanya, yang sangat jarang aku melihat ekspresi itu. Sontak pula aku berjalan perlahan menuju undak-undak kelas saat guru itu kembali mengobar-ngobarkan cabai di tengah kelasku. 
Saat di depan aku tak berani melihat wajah-wajah usil yang bisa menghilangkan konsentrasiku. aku tetap fokus kedepan, ke arah langit-langit kelas sambil berrkonsentrasi keras.

ALHAMDULILLAH hafalan tanpa terasa usai juga. Kegugupan yang kurasakan dalam bangku meluap sudah saat jabat hangat itu ada, simbolis saling mempercayai dan penyemangat. Isapun tetap tak mau awalnya, namun dengan bujukku, aku langsung berkata,

"Ayo Sa! Sego petek! Majuo saiki taktukokno sego petek!", pacuku padanya saling berganti semangat.

"Iyoa? Sumpah?", tanyanya hampir tak percaya hingga membuatnya mengulurkan tangan besar berjari-jari panjang itu.

"Iyo wes! Ayo! Tapi majuo saiki!", jabatku dengannya sambil mengulangi kata-kata itu.

Isa tersenyum membawa keceriaan hangat. ia terpacu untuk menghafalkan rumus-rumus trigonometri dalam hatinya. saat kupacu keras, ia meminta waktu agar maju disaat jam tepat 11.15 p.m. Namun saat jam itu menunjuk di 11.13 p.m, ternyata ada yang sudah maju! iapun berjanji untuk setelahnya siap maju. 

Namun apa yang terjadi???

Ditengah-tengah temanku menghafal, Bu cis dodol itu dipanggil temannya hingga akhirnya beliau memutuskan untuk keluar ruangan, berhenti mengajar dan menghentikan KBM hafal menghafal itu. Seketika aku kecewa!!!

"Temen lho sit! Mari iku aku maju!", katanya menyela pembacotan jelekku.

"Bijuk!"

"Sit, mene wes! Senen mene aku maju pertama! nek gak pertama gak sido west sego peteke!", ajunya perjanjiannya padaku.

"Males Sa! aku jauke saiki kok!", jawabku ketus.

Namun Isa berhasil mempercayakanku, ia memasang wajah yang super sekali. :D terlihat ia ingin sekali gratisan! sebab tersela kalimat "Bal-balan" yang melelahkan dan menghabiskan uang untuk sebuah investasi tim jagoannya.

"Iyo west! Tapi bener! langsung maju pertama! nek gak gitu batal perjanjiane!", jawabku mengakhiri.

Wajahnya terlihat berseri. terlihat dalam angan akan nostalgia gratisan seperti apa yang diinginkannya...

 *****
Sebenarnya itu bukan taruhan, memang aku buat seperti itu sebagai balasanku pada Isa yang telah berani melawankan rasa takutku, ketidak pedeanku, meskipun sebenarnya perkataan itu bohong, tapi ia tahu aku butuh semangat dan dorongan dari orang disekitarku dengan hal memantapkan perkataannya untukku. Seolah aku punya tanggung jawab yang besar untuk sebuah perjuangan temanku sendiri, untuk memperoleh sebuah nilai matematika apik dari bu cis dodol hingga aku bisa lakukan yang terbaik, sebab ITU.
*TERIMAKASIH ISA.... :D

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blog Archive

Blogroll

About